Juli 23, 2012

KEEP YOUR EYES HEALTY

Well, ada apa nih tiba - tiba datang langsung keep your eyes healty ? hahaha. Ok, sebenarnya ini adalah catatan kecilku di leptop, catatan ini saya buat karena waktu itu saya masih berkerja di salah satu radio besar di Balikpapan. Tepatnya hari sabtu, saya diminta mengisi acara coffee morning, yah itulah nama program acaranya. Kebetulan waktu itu penyiar aslinya berhalangan alias kecelakaan, jadi terpaksa saya mengambil alih. Dengan tema hari itu, keep your eyes healty dengan mengundang sumber terpecaya dari rumah sakit KALESTA hmm ... the first time nih saya berhadapan langsung dengan dokter dokter mata ternama (oh GOD). Dengan gaya yg profesional berbincang-bincanglah sambil ribuan para pendengar radio menyaksikan, dan setelah 2 jam berlalu saya mendapatkan info info nih yang patut saya bagikan sama teman teman pembaca disini :)

       Latar belakang dari keep your eyes healty ini apa sih dok ??
yaa jadi Mata Merupakan bagian dari pancaindera yang penting dibanding indera lainnya. Bukti ilmiah menyatakan bahwa jalur utama informasi 80% melalui mata. Sehingga tepatlah mata disebut jendela dunia. Masalah utama kesehatan mata di indonesia yang juga melanda Kalimantan Timur (Kaltim) adalah tingginya angka kebutaan akibat katarak yaitu sekitar 0.78% (Survei Nasional Kesehatan Indera tahun 1993-1996)Dengan estimasi pertumbuhan penduduk Kaltim tahun 2010 mencapai 3.5 juta jiwa maka diperoleh angka lebih dari 27 ribu jiwa mengalami kebutaan akibat katarak. Sedangkan kemampuan operasi katarak hanya berkisar 3000-3500 orang pertahun. Akibatnya terjadi backlog atau penumpukan kasus katarak yang belum tertangani. Untuk itu KALESTA EYE CENTER yang dilengkapi dengan peralatan medik mata yang berteknologi tinggi, sumber daya manusia yang berkompeten serta sistem dan pola manajamen yang profesional hadir di kota Balikpapan untuk memenuhi harapan masyrakatKaltim khususnya dan Kalimantan pada umumnya.

       Misi dan Visinya apa aja nih dok ?
Eksis sebagai pusat pelayanan mata yang modern, canggih dan profesional serta menjadi rujukan penyakit mata di Kalimantan yaa. dan melakukan pelayanan medik mata yang berkualitas dengan memadukan sumber daya manusia yang kompeten dengan peralatan medik yang berkualitas canggih serta konsep pelayanan publik modern yang berorientasi kepada kebutuhan, kemampuan dan kepuasan masyarakat pelanggan.


    wih, mantap sekali yah rumahsakit ini :). Anyway dokter mau memberi tahu tentang apa dulu nih tentang kesehatan mata kita dok ?
yaa, saya mulai dari lensa kontak aja kali yaa berhubung mba icha memakainya yah :). 


Lensa kontak adalah suatu lensa plastik tipis yang dipakai dengan menempelkannya pada kornea mata. Karena menempel itulah, maka disebut lensa ‘kontak’. Lensa kontak memiliki fungsi yang sama dengan kacamata, yaitu mengoreksi kelainan refraksi (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisma/silindris), kelainan akomodasi, tujuan terapi dan kosmetik. Mayoritas lensa kontak dipakai untuk koreksi penglihatan karena alasan kosmetik. Terdapat berbagai tingkat pengetahuan dalam penggunaan dan perawatan lensa kontak. Komplikasi dari pemakaian lensa kontak terjadi karena beberapa faktor: penyalahgunaan lensa, pemakaian lensa yang tidak sesuai, atau penyakit mata sebelumnya.


 Jenis-jenis Lensa Kontak
  1. Hard Contact Lens atau Lensa Kontak Keras
  2. Soft Contact Lens atau Lensa Kontak Lunak
  3. Rigid Gas Permeable (RGP) Lens
Oleh karena hard lens merupakan generasi pertama lensa kontak, bentuknya yang masih kaku, dan belum dilengkapi dengan teknologi pelumasan mata serta sirkulasi oksigen, membuat hard lens sangat jarang sekali digunakan. Masalah-masalah pada hard lens tersebut, kemudian diatasi dengan pembuatan soft lens dan RGP. Tekstur soft lens lebih tipis dan lembut dibandingkan dengan RGP. Selain itu lensa kontak jenis soft lens memang jauh lebih banyak dijual di pasaran dan lebih populer digunakan, karena terasa lebih nyaman dan adaptasinya lebih singkat.

Lensa kontak lunak tersedia untuk pemakaian jangka panjang dan pemakaian harian. Kedua jenis lensa kontak lunak ini memiliki kadar lalu oksigen (kemampuan dilalui oksigen) yang berbeda sesuai dengan bahan, kadar air, disain dan ketebalannya. Lensa kontak lunak lebih nyaman dipakai dan masa adaptasinya lebih singkat. Lebih kecil kemungkinan akan terlepas sewaktu melakukan aktifitas yang berlebihan dibanding RGP.

Lensa kontak RGP memberikan penglihatan lebih tajam, mudah dirawat dan dibersihkan, masa pakai lebih lama, mampu mengoreksi astigmatisme yaitu kelainan refraksi yang disebabkan oleh ketidakteraturan kelengkungan permukaan kornea. Namun lensa kontak RGP tidak senyaman lensa kontak lunak dan memerlukan adaptasi lebih lama.
Pemakaian lensa kontak pada awalnya mungkin terasa kurang nyaman dan memerlukan waktu penyesuaian. Jenis lensa kontak lunak hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk penyesuaian, sedangkan lensa kontak RGP memerlukan masa penyesuaian 2-4 minggu.

Pemilihan jenis lensa kontak juga dipengaruhi oleh gaya hidup pasien. Perlu diingat bahwa lensa kontak yang terbaik adalah lensa kontak yang cocok dengan Anda. Jenis aktivitas, seperti olahraga dan pekerjaan, maupun lingkungan tempat kita beraktivitas sangat mempengaruhi jenis lensa kontak yang sebaiknya  kita gunakan. Untuk orang yang aktivitasnya banyak dilakukan di dalam ruangan, sebaiknya menggunakan lensa kontak lunak, namun pada lingkungan pabrik yang banyak uap kimia, lensa kontak lunak sangat tidak disarankan (pasalnya uap tersebut akan diserap lensa).

Karenanya, sebelum memakai lensa kontak, sebaiknya kita konsultasikan dulu ke dokter spesialis mata. Biasanya dokter  akan melakukan berbagai pemeriksaan, seperti ketajaman penglihatan, kualitas dan kuantitas air mata, kemungkinan alergi, diabetes arthitis, kehamilan, hingga gangguan sinusitis. Dari hasil pemeriksaan tersebut, kita  akan tahu ukuran lensa kontak dan jenis yang sebaiknya kita pakai. Dengan begitu kemungkinan gangguan penglihatan bisa dikurangi.

Komplikasi lensa kontak yaitu mulai dari self-limiting sampai mengganggu penglihatan, hal tersebut memerlukan diagnosis dan pengobatan yang cepat untuk mencegah terjadinya kebutaan. Dengan jutaan orang yang memakai lensa kontak, walaupun kecil persentasenya komplikasi lensa kontak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Komplikasi lensa kontak sangat beragam pada umumnya melibatkan kelopak mata, konjungtiva, dan semua lapisan kornea (yaitu, epitel, stroma, endotelium).



Komplikasi akibat pemakaian lensa kontak dapat segera diketahui dengan baik. Pemakaian lensa kontak menyebabkan perubahan pada kornea dalam hal struktur, jumlah, produksi air mata maupun tingkat oksigen dan karbon dioksida. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan masalah dan juga dapat memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya

Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memakai lensa kontak, antara lain :
  • Konsultasikan terlebih dahulu mengenai penggunaan lensa kontak kepada dokter mata.
  • Pilihlah lensa kontak sesuai kebutuhan. Jika lensa kontak dipakai dengan tujuan lifestyle, bisa dipilih lensa kontak disposable (sekali pakai).
  • Lensa kontak sebagai pengganti kacamata dengan masa pakai harian, memiliki beberapa masa pakai di antaranya bulanan, per 3 bulan, atau per 6 bulan. Yang penting adalah menepati jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila sudah kadaluarsa, jangan dipakai lagi.
  • Sangat dianjurkan untuk memilih lensa kontak dengan kadar air di atas 50%, untuk menghindari rasa kering pada mata, terutama bagi mata yang sensitif.
  • Mintalah petunjuk cara pemasangan lensa kontak yang baik dan benar kepada dokter mata atau tenaga kesehatan mata yang ada di optik.
  • Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh dan memasang lensa kontak.
  • Bilas lensa kontak dengan cairan pembersih disinfektan sebelum pemasangan ke mata dan saat dilepas dari mata.
  • Cuci tempat lensa kontak setiap hari dan gantilah tempat lensa kontak secara teratur.
  • Jangan menyimpan lensa kontak dalam cairan yang tidak steril seperti air keran.
  • Jangan menggunakan lensa kontak saat tidur, walaupun ada beberapa jenis lensa kontak yang aman dipakai saat tidur. Hal ini disebabkan mata yang tertutup akan kekurangan oksigen dan mempengaruhi pembengkakan pembuluh darah mata.
  • Jangan menggunakan lensa kontak saat berenang. Kandungan kaporit dalam air bisa mengkontaminasi mata.
  • Hindari paparan terhadap debu dan kotoran yang bisa masuk ke daerah mata, menempel pada lensa kontak, dan bisa menyebabkan iritasi.
  • Jangan malas untuk menggunakan tetes mata khusus pengguna lensa kontak (lubrikan mata) agar mata tidak kering dan gatal.
  • Sebaiknya hindari penggunaan lensa kontak selama lebih dari 12 jam berturut-turut. Mata juga perlu berisitirahat dan mengambil oksigen tanpa terhalang lensa kontak.
  • Periksakan mata ke dokter mata secara teratur (minimal setahun sekali).
  • Jangan sepelekan keluhan-keluhan yang muncul saat memakai lensa kontak, seperti mata merah, gatal, berair, pandangan menjadi kabur, bengkak, dan sebagainya. Hentikan pemakaian lensa kontak segera, dan bila masalah berlanjut, segera hubungi dokter mata.
Lensa kontak tidak dianjurkan pada pasien dengan riwayat : infeksi mata berulang dan alergi, mata kering (produksi air mata sedikit), bekerja di lingkungan berdebu atau kotor.


nah bisa dibaca donk ya readers, lensa itu seberapa bahayanya -_-. Saya kapok deh pake lensa lensaan. yah sebenernya banyak lagi nih yg dibincangkan oleh dokternya tapi ini jarang kita jumpai, saya memilih lensa kontak mengapa ? karena buat saya banyak orang disekitar saya menggunakan lensa kontak untuk kepentingan fashion umm, salah banget -_-. Well semoga ini bisa bermanfaat yah buat kamu :) Thanks



Tidak ada komentar:

Posting Komentar